Chemical Reverse Osmosis
Reverse Osmosis adalah proses filtrasi menggunakan selaput (membran) yang dimanfaatkan secara luas untuk proses desalinasi dan pemurnian air. Prinsip kerjanya adalah melawan gaya osmosis.
Pembersih Membrane Reverse Osmosis:
Penggunaan pembersih membrane yang berkualitas tinggi sangatlah penting dalam kegiatan pabrik yang menerapkan sistem reverse osmosis. Ada beberapa manfaat yang signifikan yang dapat diperoleh bila melakukan pembersihan membran di tahap awal fouling atau pengotoran yaitu menghindari kerusakan berat dapat terjadi pada membran yang digunakan secara berlebihan dalam proses fouling. Dengan demikian, penggunaan pembersih membrane berkualitas tinggi merupakan faktor penting dalam menjaga dan merawat pabrik yang menggunakan sistem Osmosis Terbalik. Pembersihan yang efektif memerlukan pekerja yang memiliki pengetahuan tentang jenis-jenis pengotor (foulant) agar dapat memilih metode pembersihan yang paling efektif dari berbagai metode yang ada. Sebagai contoh, tekanan yang terjadi di bagian dalam membrane mungkin mengindikasikan adanya zat padat tersuspensi seperti besi atau partikel koloid dalam feed water. Dalam hal ini, mungkin saja ada peningkatan yang cukup kentara dalam Indeks Kepadatan Lumpur (Silt Density Index - SDI). Peningkatan tekanan pada saat pelepasan larutan garam biasanya menunjukkan adanya mineral yang berkerak/karat sehingga analisa larutan garam dapat dilakukan untuk mencari penyebabnya.
Kapan saat yang tepat untuk membersihkan selaput?
Pembersihan membrane reverse osmosis sebaiknya dilakukan ketika ada satu atau lebih parameter operasional utama, seperti aliran (flux), konduktivitias dan perbedaan tekanan, berubah sebesar 10% - 15%.
Pembersihan membrane penting dilakukuan pada tahap awal pengotoran. Tidak memungkinkan untuk memulihkan kinerja pabrik dengan melakukan prosedur pembersihan rutin jika performanya telah berkurang sebanyak 30%-40% (atau lebih). Pada membrane yang sudah sangat kotor, aliran larutan pembersih tidak dapat menembus bahan pengotor yang ada di membrane.
Penghambat Kerak & Anti-kerak (Scale Inhibitors & Antiscalants) pada Membrane Reverse Osmosis merupakan komponen penting dalam kegiatan pengelolaan sistem reverse osmosis yang baik. Lautan Luas menawarkan serangkaian teknologi bahan kimia penghambat kerak pada Reverse Osmosis, yang telah dikembangkan secara profesional untuk memenuhi kriteria berikut:
- Aman untuk ditangani dan digunakan.
- Memiliki sifat yang dapat mencegah timbulnya kerak.
- Kompatibel dengan jenis membrane.
- Efisien dalam biaya.
Biocide dan Desinfektan dalam Osmosis Terbalik
Biosida (Biocide) dapat digunakan baik secara langsung maupun sebagai bagian dari program pembersihan untuk mengendalikan aktifitas biologis (biofouling) yang terjadi pada membrane reverse osmosis. Jika digunakan secara berkelanjutan, biocide ini sebaiknya diberikan didepan sistem reverse osmosis untuk mengendalikan pertumbuhan biologis pada membrane. Frekuensi penggunaan biosida biasanya bergantung pada tingkat aktifitas biologis dan laju pertumbuhan biofilm.
Penghilang Klorin dalam System Reverse Osmosis (RO De-Chlorinators)
Klorin (Na/Ca hipoklorit, pemutih atau gas) dapat digunakan untuk mengontrol biological fouling pada proses reverse osmosis. Apabila terjadi kontaminasi biologis, klorin dapat ditakar penggunaannya di sistem pra-pengolahan untuk menghasilkan residu klorin bebas sebanyak 0,2 - 1,00 ppm, tergantung dari tingkat kontaminasinya.
Namun, perlu diketahui bahwa klorin dapat menguraikan lapisan poliamid tipis yang terdapat pada membran komposit. Oleh karena itu, kandungan klorin harus dinetralkan dari feed water sebelum memasuki membran karena membran CA hanya dapat mentoleransi kadar klorin bebas hingga 1 ppm. Bahkan kandungan klorin bebas dengan kadar rendahpun dapat menyebabkan kerusakan proses oksidasi pada membran, khsususnya jika terdapat logam seperti besi. Klorin dapat dihilangkan dengan menambahkan zat penghilang klorin (dechlorination agents) atau dengan menggunakan filter karbon.